SEJARAH AUDIT

Sep 16, 2016

*Syarif SM.

 

Darimana kata “Audit” muncul? Mengapa istilah ini dibuat? Apakah sekarang kata ini masih mempunyai makna dan tujuan yang sama dengan pada waktu pertama kali didengar?

Kata “Audit” yang pertama kali muncul di pertengahan abad ke-19 berasal dari bahasa Latin “Audire” yang artinya “mendengar”. Orang yang mendengarkan (audire) laporan keuangan yang dibaca oleh akuntan dengan tujuan untuk memeriksa laporan keuangan tersebut disebut “Auditor”. Jadi sebenarnya pekerjaan auditor sudah ada secara informal sejak zaman sebelum masehi ketika laporan keuangan pertama kali dibuat di negara-negara kuno seperti Mesopotamia, Mesir, Yunani, Roma, Inggris dan India.

 

TUJUAN AUDIT MULA-MULA

Profesi ini pada waktu itu hanya dikhususkan untuk mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan dengan melakukan pemeriksaan secara rinci. Kecurangan merupakan masalah yang sangat memprihatinkan pada awal sejarah audit. Ketika seorang pemilik usaha mencurigai adanya kecurangan di dalam bisnisnya, mereka akan menyewa seorang yang independen, netral, tidak punya ikatan untuk memihak siapapun untuk mendengarkan penjelasan tentang laporan keuangan dari akuntan pemilik usaha tersebut.

Akhir abad ke-19 merupakan titik balik dalam sejarah audit ketika hukum English Companies Act 1892 diberlakukan. English Companies Act 1892 mengharuskan semua perusahaan besar maupun perusahaan kecil memerlukan review yang objektf dari seorang professional khusus yang independen dan mempunyai skill untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan tersebut.

 

PERLUNYA METODE SAMPLING

Prosedur audit yang dilakukan pada akhir abad 19 sampai dengan awal abad 20-an adalah pemeriksaan secara lengkap pada setiap transaksi dan melakukan koreksi pada setiap akun yang salah saji pada laporan keuangan. Metode ini tentu saja sangat mengkonsumsi waktu dan biaya yang sangat besar, dan dianggap prosedur yang tidak efisien dalam melakukan audit. Sekitar tahun 1890an, Negara Inggris dan Amerika Serikat melihat perlunya cara yang lebih efisien dan tidak memakan biaya besar, sehingga munculnya teknik sampling dalam proses audit, teknik ini mengambil transaksi-transkasi yang berjumlah besar dari populasi data yang ada untuk diperiksa kebenarannya yang saat ini dikenal dengan istilah Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit)..

 

TUJUAN AUDIT YANG BARU

Sampai dengan akhir dekade 1890an, kecurangan masih menjadi masalah utama dalam melakukan audit, oleh karena itu tujuan utama dari audit masih difokuskan pada deteksi atau pencegahan kecurangan dan kesalahan. Mulai awal tahun 1900, banyak pengusaha di Amerika Serikat melihat perlunya tujuan yang lebih penting dalam jasa layanan audit yang ada, sejak ini tujuan utama dari audit adalah untuk mendapatkan pelaporan posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang akurat dan dapat dipercaya, dan tujuan berikutnya adalah untuk mendeteksi kecurangan dan salah saji. Laporan keuangan yang diaudit oleh jasa professional pada waktu itu digunakan hanya untuk diberikan kepada bank untuk peminjaman kredit, karena ini bankir tidak lagi meminjamkan dana kepada masyarakat berdasarkan karakter baik masyarakat, tetapi berfokus pada laporan keuangan debitur yang telah diaudit oleh jasa profesional. Banyak perusahaan asuransi juga mulai menggunakan jasa auditor untuk mengesahkan laporan yang diberikan oleh pihak yang melakukan klaim.

 

KOMPUTER DALAM AUDIT

Pada tahun 1950, Dunia bisnis melihat pengolahan data elektronik oleh sistem komputer dapat melakukan banyak hal yang membantu Akuntan Publik, professional dan pengusaha lainnya. Di awal tahun 1960, mayoritas penggunaan komputer ditujukan untuk kepentingan bisnis daripada untuk hal ilmiah. Pembukuan yangdilakukan oleh akuntan telah memakan waktu sangat lama dan akuntan telah mencari cara-cara baru untuk melakukan pengolahan data. Komputer digital telah menjadi pilihan solusi bagi mereka untuk mengaudit dengan lebih efisien dengan cara melakukan analisis biaya yang lebih cepat dan lebih rinci. Perubahan dari sistem manual ke komputer digital oleh akuntan ini tidak dilakukan dalam semalam, tetapi dalam waktu bertahun-tahun dari tahun 1960 sampai dengan 1970, ini dikarenakan komputer pada umumnya masih rumit untuk sebagian besar penggunanya.

Mulai tahun 1970-an ini, komputer digital sudah dapat menangani sejumlah besar data dan memproses informasi dalam waktu yang sangat singkat. Komputer membuat pekerjaan akuntan publikmenjadi jauh lebih mudah terutama dalam menangani pekerjaan pembukuan. Hal ini memberikan banyak waktu luang bagi akuntan untuk bisa fokus pada pekerjaan yang lebih penting. Sejarah audit dan penemuan komputer dalam melakukan audit berakhir di sini pada tahun 1970-an.

 

KESIMPULAN

Tujuan, metode, laporan dalam Audit dapat berubah sesuai dengan keperluan untuk memenuhi kebutuhan lingkungan bisnis. Audit telah secara informal ada sejak awal peradaban manusia membuat laporan keuangan, pada awalnya ditujukan untuk menemukan kecurangan, dan akhirnya bertujuan untuk mendapatkan pelaporan posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang akurat. Pekerjaan audit berkembang sesuai dengan keperluan dunia bisnis yang selalu berubah. Penemuan komputer sangat berdampak Kantor Akuntan Publik karena membuat pekerjaan mereka jauh lebih mudah dan efisien. Akhir kata pekerjaan auditor dapat dikatakan sebagai profesi tulang punggung dalam dunia bisnis.

 

REFERENCES

Lee, T. A., The Evolution of Audit Thought and Practice (New York: Garland Publishing, Inc., 1988).
McRae, T. W., The Impact of Computers on Accounting (New York: John Wiley & Sons, 1964).

The History of Auditing. (123HelpMe.com., 2015)

Origin and Evolution of Auditing. (Sribd.com., 2013)

 

spi_admin

spi_admin

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *