Objek Audit Sektor Publik

Oct 31, 2016

*Ahmad Zainuddin

Agar proses audit menjadi satu bagian yang dapat dipahami, suatu definisi atas objek audit sektor publik, diperlukan. Audit sektor publik sangat berkepentingan dengan aktivitas entitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini merupakan perhatian utama audit sektor publik selama pelaksanaan pekerjaan audit.

Objek audit lainnya adalah pengorganisasian entitas. Pengorganisasian disini meliputi dua aspek, yaitu bagaimana hubungan eksternal dan hubungan internal yang ada di dalam organisasi. Dalam aspek hubungan eksternal, auditor harus familiar dengan klien-klien organisasi. Pemahaman atas aspek hubungan eksternal ini dapat mmberikan auditor data-data yang dapat dipertanggungjawabkan yang disajikan dalam laporan keuangan.

Aspek hubungan internal suatu organisasi, atau dapat juga disebut sebagai struktur organisasi, juga menjadi perhatian utama auditor. Struktur organisasi adalah divisi kerja dalam organisasi dan orang-orang yang melakukan pekerjaan dalam divis tersebut. Kelemahan di dalam struktur organisasi internal dapat menyebabkan terjadinya perekaman akuntansi yang tidak tepat, menyesatkan dan mungkin menimbulkan kecurangan.

Aspek Keuangan

Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan. Pemeriksaan keuangan tersebut bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Aspek Kinerja

Aspek kinerja adalah objek pemeriksaan atas pengelolaan keuangan Negara yang terdiri dari pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas. Dalam melakukan pemeriksaan aspek kinerja, pemeriksa juga menguji kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan serta pegendalian internal. Pemeriksaan aspek kinerja dilakukan secara objektif dan sistematik terhadap berbagai macam bukti, untuk dapat melakukan penilaian secara independen atas kinerja entitas atau program/kegiatan yang diperiksa. Pemeriksaan aspek kinerja menghasilkan informasi yang berguna untuk meningkatkan kinerja suatu program dan memudahkan pengambil keputusan bagi pihak yang bertanggungjawab untuk mengawasi dan mengambil tindakan koreksi serta meningkatkan pertanggung-jawaban publik.

Tujuan pemeriksaan yang menilai hasil dan efektivitas suatu program adalah mengukur sejauh mana suatu program mencapai tujuannya. Tujuan pemeriksaan yang menilai ekonomi dan efisiensi berkaitan dengan apakah suatu entitas telah menggunakan sumber dayanya dengan cara yang paling produktif dalam mencapai tujuan program. Contoh tujuan pemeriksaan atas hasil dan efektivitas program serta pemeriksaan atas ekonomi dan efisiensi adalah penilaian atas:

  1. Sejauh mana tujuan peraturan perundang-undangan dan organisasi dapat dicapai
  2. Kemungkinan alternatif lain yang dapat meningkatkan kinerja program atau menghilangkan faktor-faktor yang menghambat efektivitas program
  3. Perbandingan antara manfaat dan biaya atau efektivitas biaya suatu program
  4. Sejauh mana suatu program mencapai hasil yang diharapkan atau menimbulkan dampak yang tidak diharapkan
  5. Sejauh mana program berduplikasi, bertumpang tindih, atau bertentangan dengan program lain yang sejenis
  6. Sejauh mana entitas yang diperiksa telah mengikuti ketentuan pengadaan yang sehat
  7. Validitas dan keandalan ukuran-ukuran hasil dan efektivitas program, atau ekonomi dan efisiensi
  8. Keandalan, validitas, dan relevansi informasi keuangan yang berkaitan dengan kinerja suatu program.

 

 

spi_admin

spi_admin

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *