Gowa, 02 Oktober 2025-Satuan Pengawasan Internal (SPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menerima kunjungan benchmarking dari Tim SPI UIN Palopo, pada Rabu (tanggal kegiatan, jika ada), bertempat di Ruang SPI, Gedung Rektorat Lantai 2 Kampus II Samata, Gowa.
Kunjungan ini disambut langsung oleh Ketua SPI UIN Alauddin Makassar, Prof. Erwin Hafid, didampingi oleh Sekretaris SPI, Roby Aditiya, serta jajaran staf SPI. Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi antarperguruan tinggi keagamaan negeri di lingkungan Kementerian Agama RI.
Tim SPI UIN Palopo yang dipimpin oleh Ina Mutmainnah Nurham, S.E., menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan benchmarking ini adalah untuk memperdalam wawasan dan melakukan koordinasi terkait review serta evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Menurutnya, SPI UIN Alauddin Makassar dinilai sebagai salah satu unit pengawasan yang telah memiliki sistem kerja dan tata kelola yang baik, sehingga menjadi rujukan dalam pengembangan sistem pengawasan di UIN Palopo.
Dalam sesi diskusi dan berbagi pengalaman, Roby Aditiya, selaku Sekretaris SPI UIN Alauddin Makassar, memberikan pemaparan mengenai berbagai aspek penting dalam pelaksanaan tugas pengawasan internal. Beberapa poin yang disampaikan meliputi strategi penguatan kelembagaan SPI, pedoman dan mekanisme kerja, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi pilar utama dalam mendukung kinerja pengawasan. Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya akuntabilitas dan transparansi di seluruh lini universitas untuk memperkuat tata kelola yang baik (good governance).
Selain itu, Prof. Erwin Hafid turut mengapresiasi kunjungan dari Tim SPI UIN Palopo. Ia menegaskan bahwa kegiatan benchmarking seperti ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat jejaring antar-SPI di lingkungan PTKIN. “Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk saling belajar, memperkaya perspektif, dan memperkuat sinergi dalam membangun sistem pengawasan yang lebih profesional, efektif, dan berintegritas,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, kedua institusi berharap dapat mempererat kerja sama dan memperkuat sinergi antar-SPI dalam upaya meningkatkan tata kelola serta akuntabilitas pelaksanaan pengawasan di perguruan tinggi keagamaan negeri.
Benchmarking ini juga menjadi wadah untuk bertukar informasi, pengalaman, dan praktik terbaik dalam pengelolaan pengawasan di lingkungan universitas, khususnya antara UIN Alauddin Makassar dan UIN Palopo.
Gowa, 15 September 2025 – Tim Satuan Pengawasan Internal (SPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar melaksanakan audit Barang Milik Negara (BMN) di seluruh unit kerja sebagai bentuk tanggung jawab dan pengawasan terhadap pengelolaan aset universitas.
Kegiatan audit ini dilakukan secara menyeluruh dengan secara khusus menyasar pengadaan BMN pada tahun 2022, 2023, dan 2024, guna memastikan bahwa pengelolaan BMN di lingkungan UIN Alauddin Makassar berjalan tertib, transparan, dan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kegiatan audit ini bertujuan untuk memastikan bahwa:
BMN tercatat dengan baik dan akurat
Penggunaan aset sesuai dengan aturan dan kebutuhan institusi
Pemeliharaan aset dilakukan secara optimal
Tidak terjadi penyalahgunaan atau pemanfaatan yang tidak semestinya.
SPI menegaskan bahwa audit dan pengawasan terhadap BMN bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan bagian dari upaya memperkuat transparansi pengelolaan aset serta mendukung efisiensi penggunaan anggaran dan barang milik negara.
Melalui audit ini, SPI berharap seluruh unit kerja dapat lebih memperhatikan penatausahaan dan pemeliharaan aset, terutama yang berasal dari pengadaan tahun-tahun terakhir, agar penggunaannya tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi institusi.
Gowa, 21 Agustus 2025-Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kinerja dan tata kelola kelembagaan, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar melaksanakan Prosesi Penandatanganan Indikator Kinerja Utama (IKU) oleh seluruh unit kerja di lingkungan universitas. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Senat, Gedung Rektorat Lantai 4, Kampus II Samata, Gowa.
Penandatanganan IKU ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat arah dan tujuan pengelolaan kinerja di setiap unit kerja, termasuk Satuan Pengawasan Internal (SPI). Dalam kesempatan tersebut, SPI UIN Alauddin Makassar turut melaksanakan penandatanganan dokumen IKU yang diterima langsung oleh Kepala SPI, Prof. Erwin Hafid, didampingi oleh Sekretaris SPI, Ropy Aditiya, S.E., M.Ak., serta jajaran auditor SPI.
Dalam laporannya, Kepala Satuan Pengawasan Internal (SPI) UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Erwin Hafid, menyampaikan bahwa proses penyusunan IKU tahun ini baru dapat diselesaikan pada bulan ini karena harus disesuaikan dengan kontrak kinerja Rektor, perjanjian kinerja, serta rencana strategis (Renstra) universitas yang sebelumnya mengalami penyesuaian.
“Tahun ini kita juga adaptasikan IKU agar kompatibel dengan penilaian BIOS (Badan Layanan Umum Integrated Online System), aplikasi dari Kementerian Keuangan yang menilai tata kelola dan tata keuangan. Rating kita di BIOS baru mencapai 2,56 dari skala 1–5, sementara idealnya berada di kisaran 3–4. Karena itu, dalam penyusunan IKU kali ini kami berusaha menginsepsi aspek-aspek BIOS agar dapat digunakan sebagai bahan pelaporan ke depan,” jelas Prof. Erwin.
Lebih lanjut, Ia menambahkan bahwa penyusunan IKU tidak hanya berfungsi sebagai dokumen administratif, tetapi juga sebagai instrumen pengawasan dan pengendalian kinerja yang dapat menjadi rujukan dalam meningkatkan efektivitas tata kelola di setiap unit kerja.
“Tantangan berikutnya adalah memastikan seluruh kegiatan di unit-unit terkait dapat dijalankan sesuai prinsip clean governance, sehingga capaian kinerja berbanding lurus dengan kualitas layanan yang dirasakan oleh mahasiswa, pegawai, dan dosen,” tambahnya.
Acara ini dihadiri oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., para Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan, Direktur Pascasarjana, serta para kepala unit kerja lainnya. Kehadiran seluruh pejabat dan pimpinan unit menunjukkan komitmen bersama untuk mengimplementasikan prinsip performance-based management di lingkungan universitas.
Dalam sambutannya, Prof. Hamdan Juhannis menekankan bahwa penandatanganan IKU bukan sekadar formalitas administratif, tetapi merupakan wujud nyata dari perubahan paradigma kerja di lingkungan kampus.
“Saya berharap, dengan adanya IKU ini, kita datang ke kampus bukan hanya untuk bekerja, tetapi untuk berkinerja. Artinya, setiap aktivitas yang kita lakukan harus memiliki target, capaian, dan dampak nyata bagi kemajuan universitas,” ujar Prof. Hamdan.
Lebih lanjut, Rektor menegaskan bahwa implementasi IKU menjadi bagian dari strategi besar UIN Alauddin Makassar dalam mencapai predikat sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Unggul. Oleh karena itu, setiap unit diharapkan mampu menurunkan target IKU ke dalam rencana kerja dan program konkret yang selaras dengan arah kebijakan universitas.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi penandatanganan bersama dan foto bersama seluruh pimpinan universitas. Momen tersebut menjadi simbol tekad bersama seluruh civitas akademika UIN Alauddin Makassar untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan memberikan kontribusi terbaik dalam mendukung peningkatan kualitas layanan pendidikan tinggi Islam.
Cinta dan Integritas sebagai Napas ASN Kementerian Agama
Makassar, 25 Juli 2025 – Suasana Auditorium UIN Alauddin Makassar pada Jumat, 25 Juli 2025, tampak berbeda dari biasanya. Seluruh kursi terisi oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) dari kalangan CPNS dan PPPK, serta jajaran pimpinan UIN Alauddin Makassar. Hadir secara langsung Inspektur Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia, Bapak H. Khairunas, S.H., M.H., CGCAE, yang memberikan pengarahan khusus dalam rangka penguatan integritas di lingkungan Kementerian Agama, khususnya di kampus peradaban ini.
Dalam arahannya yang penuh inspirasi, Irjen Khairunas menekankan pentingnya memadukan cinta dan integritas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ASN. “Kita tidak bisa hanya bekerja dengan logika dan prosedur. Harus ada cinta yang menyertai setiap langkah pengabdian kita,” ungkap beliau. Pesan tersebut merujuk langsung pada Kurikulum Berbasis Cinta yang dicanangkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A., sebagai pendekatan baru dalam membangun karakter ASN yang utuh dan berdaya spiritual.
Integritas, menurut beliau, bukan sekadar jargon moral, tetapi merupakan fondasi yang menopang seluruh bangunan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Dalam suasana yang akrab dan menyentuh, Irjen Khairunas membagikan kisah-kisah pribadi terkait berbagai ujian integritas yang pernah beliau alami selama berkarier di lingkungan pemerintahan. Cerita-cerita tersebut mencakup keberanian beliau menolak berbagai tawaran jabatan strategis yang dianggap belum tepat pada saat itu, hingga pengalaman memimpin pemeriksaan yang berujung pada pencopotan jabatan seorang auditee. Pengalaman tersebut disambut tepuk tangan hangat dan penuh kekaguman dari para peserta forum tersebut.
Irjen juga menekankan bahwa integritas ASN tak hanya diuji pada hal-hal besar, tetapi juga pada tindakan-tindakan kecil yang kerap kali dianggap remeh. Ketidakhadiran di kantor sesuai waktu kerja, menerima pemberian yang bukan haknya (gratifikasi), serta tindakan yang mencemarkan nama baik institusi, adalah contoh konkret pelanggaran integritas yang sering kali tidak disadari namun berdampak besar terhadap citra dan kepercayaan publik terhadap institusi.
Seluruh Pimpinan dan ASN Berkomitmen Teguh Menjaga Integritas
Kegiatan pengarahan tersebut dihadiri secara langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., bersama jajaran pimpinan universitas lainnya. Kehadiran penuh seluruh CPNS tahun 2025 dan PPPK Tahap I UIN Alauddin Makassar menunjukkan komitmen serius sivitas akademika dalam menyambut penguatan nilai-nilai integritas yang menjadi roh birokrasi Kementerian Agama.
Dalam sesi akhir pengarahan, Rektor Prof. Hamdan memimpin ajakan komitmen bersama dengan mengajak seluruh peserta mengepalkan tangan sebagai simbol tekad kuat dalam memegang teguh integritas. “Mari semua mengepalkan tangan! Apakah semua peserta siap menjaga integritas kinerja ASN” seru beliau dengan semangat yang dilanjutkan dengan gemuruh “Siaaappp” dari seluruh peserta.
Momentum tersebut terasa sangat mengesankan. Tidak hanya sebagai seremoni, tetapi menjadi ruang refleksi mendalam bagi para ASN muda dan seluruh insan kampus untuk menyadari bahwa menjadi abdi negara adalah sebuah pengabdian yang penuh tanggung jawab moral dan spiritual. Semangat yang dibangun dalam forum ini diharapkan terus terinternalisasi dalam kerja-kerja pelayanan publik yang berlandaskan profesionalisme, kejujuran, dan keikhlasan.
SPI Didorong Aktif Kawal Budaya Integritas di Lingkungan Kampus
Dalam sela-sela kunjugan tersebut, Bapak Irjen juga memberikan perhatian khusus kepada Satuan Pengawasan Internal (SPI) UIN Alauddin Makassar. Beliau menyampaikan harapan agar SPI tidak hanya berfungsi sebagai unit kontrol formal, tetapi menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem integritas di lingkungan kampus. SPI harus hadir sebagai bagian dari sistem pembelajaran, penguatan budaya organisasi, dan konsultan integritas. “Jika terdapat masalah integritas, bukan hanya Rektor yang harus bertanggungjawab, tetapi SPI juga harus ikut andil,” tutur Irjen Khairunas dengan penuh penekanan.
SPI UIN Alauddin Makassar yang saat ini tengah berupaya mengembangkan pendekatan pengawasan berbasis konsultasi dan pencegahan, menyambut baik arahan tersebut. Dorongan dari Irjen Kemenag ini menjadi legitimasi sekaligus penguat peran strategis SPI dalam mewujudkan tata kelola kampus yang akuntabel, transparan, dan berintegritas tinggi.
Kepala SPI UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Erwin Hafid, Lc., M.Ed., CPAM menyatakan bahwa pihaknya akan menjadikan momen ini sebagai tonggak penguatan fungsi SPI yang lebih partisipatif dan berorientasi pada nilai. Penguatan integritas di lingkungan UIN Alauddin Makassar bukanlah kegiatan seremonial sesaat, melainkan gerakan berkelanjutan yang melibatkan seluruh unsur kampus. Kegiatan pengarahan dari Irjen Kemenag menjadi langkah awal penting yang membangkitkan semangat dan kesadaran kolektif untuk menjadikan integritas sebagai jiwa pengabdian ASN di lingkungan Kementerian Agama, khususnya di UIN Alauddin Makassar.
Makassar – Dalam rangkaian kunjungan kerja ke UIN Alauddin Makassar pada Kamis, 24 Juli 2025, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama Republik Indonesia, Bapak H. Khairunas, S.H., M.H., CGCAE, disambut hangat oleh Kepala dan Sekretaris Satuan Pengawasan Internal (SPI) UIN Alauddin Makassar. Kunjungan tersebut bertepatan dengan agenda Grand Opening Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar yang diresmikan oleh Menteri Agama.
Dalam suasana penuh keakraban dan semangat sinergi, pertemuan antara Irjen dan jajaran SPI berlangsung di sela-sela kegiatan peresmian rumah sakit. Pada kesempatan tersebut, Bapak H. Khairunas menyampaikan apresiasi terhadap keberadaan dan peran aktif SPI di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), khususnya di UIN Alauddin Makassar yang kini tengah memperkuat sistem pengawasan internal sebagai bagian dari upaya reformasi tata kelola universitas.
Penguatan Tata Kelola dan Forum SPI PTKN
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, Bapak Irjen dan Kepala SPI membahas secara mendalam mengenai pentingnya optimalisasi fungsi pengawasan, konsultasi, dan evaluasi oleh SPI untuk mendukung terciptanya good university governance. Bapak Irjen menekankan bahwa SPI harus mampu hadir tidak hanya sebagai pengendali kepatuhan administratif, namun juga sebagai mitra strategis dalam mendorong efektivitas, efisiensi, serta akuntabilitas di berbagai unit kerja di bawah universitas.
Lebih lanjut, pertemuan tersebut juga menyinggung pentingnya memperkuat Forum SPI PTKN sebagai wadah komunikasi, kolaborasi, dan peningkatan kapasitas antar SPI di seluruh Indonesia. Irjen menyampaikan bahwa Forum SPI bukan hanya ajang koordinasi, tetapi perlu diarahkan sebagai pusat pertukaran praktik terbaik (best practices), penyusunan standar pengawasan internal, serta sarana advokasi peran SPI dalam konteks kelembagaan yang lebih luas.
Kepala SPI UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Erwin Hafid, Lc., M.Pd., M.Ed., CPAM menyambut baik arahan dan dukungan dari Bapak Irjen. Ia menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan peran SPI secara konstruktif dalam pengawasan dan konsultasi, khususnya dalam penguatan tata kelola rumah sakit yang baru diresmikan. “Kami menyadari bahwa peran SPI bukan sekadar pengawas, tetapi juga sebagai penjaga integritas kelembagaan yang harus mampu mengedepankan nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme,” ujar Kepala SPI.
Pertemuan ini menjadi sinyal positif bahwa penguatan peran SPI di lingkungan PTKN mendapatkan dukungan penuh dari level kementerian. Kunjungan dan diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal menuju kolaborasi yang lebih erat antara SPI PTKN dan Inspektorat Jenderal dalam mewujudkan sistem pengawasan yang adaptif, responsif, dan kontekstual terhadap dinamika tata kelola perguruan tinggi masa kini.
SPI UIN Alauddin Makassar menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan serta atensi dari Bapak Irjen. Komitmen bersama untuk memperbaiki tata kelola dan membangun jejaring SPI yang solid akan terus dijaga sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap kemajuan institusi dan pelayanan publik di bidang pendidikan tinggi keagamaan.