PENGUJIAN BUKTI AUDIT

*Syamsuddin

Bukti yang telah diperoleh dengan berbagai teknik masih perlu diuji. Pengujian dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metodologi meliputi tidak hanya difat dan prosedur yang dijalankan auditor, namun juga sejauh mana prosedur tersebut harus dilakukan. Pengujian bukti audit dimaksudkan untuk menentukan atau memilih bukti-bukti audit yang penting dan perlu (dari bukti-bukti audit yang ada) sebagai bahan penyusunan suatu temuan dan simpulan audit. Selain itu, berdasarkan bukti-bukti yang sudah diuji auditor dapat melakukan hal-hal berikut:

  1. Mengembangkan hasil pengujian untuk meilai apakah kinerja entitas yang diaudit telah sesuai dengan kriteria atau tidak.
  2. Mengumpulkan hasil pengujian dan membandingkannya dengan tujuan audit tersebut.
  3. Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki kinerja entitas tersebut.
  4. Memanfaatkan hasil pengujian untuk mendukung rekomendasi dan simpuan audit.

Pengujuan bukti audit dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, seperti model logika program, perbandingan dengan rasio, analisis regresi, analisis manfaat-biaya, atau simulasi.  Dalam menilai bukti audit, auditor harus mempertimbangkan apakah tujuan audit tertentu telah tercapai. Auditor harus secara mendalam mencari bukti audit dan tidak memihak (bias) dalam mengevaluasinya. Dalam merancang prosedur audit untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup, auditor harus memperhatikan kemungkinan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dalam merumuskan pendapatnya, auditor harus mempertimbangkan relevansi bukti audit, terlepas apakah bukti audit tersebut mendukung atau berlawanan dengan asersi dalam laporan keuangan.

Bila auditor masih tetap ragu-ragu untuk mempercayai suatu asersi yang material, maka ia harus menangguhkan pemberian pendapatnya sampai ia mendapatkan bukti kompeten yang cukup untuk menghilangkan keraguannya, atau ia harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak memberikan pendapat. Langkah-langkah yang diperlukan dalam kegiatan pengujian bukti audit adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan teknik pengujian. dalam menentukan pnggunaan suatu teknik pengujian bukti, auditor perlu mempertimbangkan jenis dan sumber bukti yang diuji, waktu, dan biaya yang diperlukan untuk menguji bukti.
  2. Membandingkan hasil pengujian bukti-bukti audit dengan kriteria audit
  3. Mengidentifikasi sebab dan akibat dari perbedaan. Hal ini dilakukan jika terdapat perbedaan yang signifikain antara kondisi dan kriteria.
  4. Mengidentifikasi usulan rekomendasi atas temuan.