Inspektur Jenderal Kemenag RI Tekankan Cinta dan Integritas dalam Penguatan ASN UIN Alauddin Makassar

Jul 25, 2025

Cinta dan Integritas sebagai Napas ASN Kementerian Agama

Makassar, 25 Juli 2025 – Suasana Auditorium UIN Alauddin Makassar pada Jumat, 25 Juli 2025, tampak berbeda dari biasanya. Seluruh kursi terisi oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) dari kalangan CPNS dan PPPK, serta jajaran pimpinan UIN Alauddin Makassar. Hadir secara langsung Inspektur Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia, Bapak H. Khairunas, S.H., M.H., CGCAE, yang memberikan pengarahan khusus dalam rangka penguatan integritas di lingkungan Kementerian Agama, khususnya di kampus peradaban ini.

Dalam arahannya yang penuh inspirasi, Irjen Khairunas menekankan pentingnya memadukan cinta dan integritas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ASN. “Kita tidak bisa hanya bekerja dengan logika dan prosedur. Harus ada cinta yang menyertai setiap langkah pengabdian kita,” ungkap beliau. Pesan tersebut merujuk langsung pada Kurikulum Berbasis Cinta yang dicanangkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A., sebagai pendekatan baru dalam membangun karakter ASN yang utuh dan berdaya spiritual.

Integritas, menurut beliau, bukan sekadar jargon moral, tetapi merupakan fondasi yang menopang seluruh bangunan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Dalam suasana yang akrab dan menyentuh, Irjen Khairunas membagikan kisah-kisah pribadi terkait berbagai ujian integritas yang pernah beliau alami selama berkarier di lingkungan pemerintahan. Cerita-cerita tersebut mencakup keberanian beliau menolak berbagai tawaran jabatan strategis yang dianggap belum tepat pada saat itu, hingga pengalaman memimpin pemeriksaan yang berujung pada pencopotan jabatan seorang auditee. Pengalaman tersebut disambut tepuk tangan hangat dan penuh kekaguman dari para peserta forum tersebut.

Irjen juga menekankan bahwa integritas ASN tak hanya diuji pada hal-hal besar, tetapi juga pada tindakan-tindakan kecil yang kerap kali dianggap remeh. Ketidakhadiran di kantor sesuai waktu kerja, menerima pemberian yang bukan haknya (gratifikasi), serta tindakan yang mencemarkan nama baik institusi, adalah contoh konkret pelanggaran integritas yang sering kali tidak disadari namun berdampak besar terhadap citra dan kepercayaan publik terhadap institusi.

Seluruh Pimpinan dan ASN Berkomitmen Teguh Menjaga Integritas

Kegiatan pengarahan tersebut dihadiri secara langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., bersama jajaran pimpinan universitas lainnya. Kehadiran penuh seluruh CPNS tahun 2025 dan PPPK Tahap I UIN Alauddin Makassar menunjukkan komitmen serius sivitas akademika dalam menyambut penguatan nilai-nilai integritas yang menjadi roh birokrasi Kementerian Agama.

Dalam sesi akhir pengarahan, Rektor Prof. Hamdan memimpin ajakan komitmen bersama dengan mengajak seluruh peserta mengepalkan tangan sebagai simbol tekad kuat dalam memegang teguh integritas. “Mari semua mengepalkan tangan! Apakah semua peserta siap menjaga integritas kinerja ASN” seru beliau dengan semangat yang dilanjutkan dengan gemuruh “Siaaappp” dari seluruh peserta.

Momentum tersebut terasa sangat mengesankan. Tidak hanya sebagai seremoni, tetapi menjadi ruang refleksi mendalam bagi para ASN muda dan seluruh insan kampus untuk menyadari bahwa menjadi abdi negara adalah sebuah pengabdian yang penuh tanggung jawab moral dan spiritual. Semangat yang dibangun dalam forum ini diharapkan terus terinternalisasi dalam kerja-kerja pelayanan publik yang berlandaskan profesionalisme, kejujuran, dan keikhlasan.

SPI Didorong Aktif Kawal Budaya Integritas di Lingkungan Kampus

Dalam sela-sela kunjugan tersebut, Bapak Irjen juga memberikan perhatian khusus kepada Satuan Pengawasan Internal (SPI) UIN Alauddin Makassar. Beliau menyampaikan harapan agar SPI tidak hanya berfungsi sebagai unit kontrol formal, tetapi menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem integritas di lingkungan kampus. SPI harus hadir sebagai bagian dari sistem pembelajaran, penguatan budaya organisasi, dan konsultan integritas. “Jika terdapat masalah integritas, bukan hanya Rektor yang harus bertanggungjawab, tetapi SPI juga harus ikut andil,” tutur Irjen Khairunas dengan penuh penekanan.

SPI UIN Alauddin Makassar yang saat ini tengah berupaya mengembangkan pendekatan pengawasan berbasis konsultasi dan pencegahan, menyambut baik arahan tersebut. Dorongan dari Irjen Kemenag ini menjadi legitimasi sekaligus penguat peran strategis SPI dalam mewujudkan tata kelola kampus yang akuntabel, transparan, dan berintegritas tinggi.

Kepala SPI UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Erwin Hafid, Lc., M.Ed., CPAM menyatakan bahwa pihaknya akan menjadikan momen ini sebagai tonggak penguatan fungsi SPI yang lebih partisipatif dan berorientasi pada nilai. Penguatan integritas di lingkungan UIN Alauddin Makassar bukanlah kegiatan seremonial sesaat, melainkan gerakan berkelanjutan yang melibatkan seluruh unsur kampus. Kegiatan pengarahan dari Irjen Kemenag menjadi langkah awal penting yang membangkitkan semangat dan kesadaran kolektif untuk menjadikan integritas sebagai jiwa pengabdian ASN di lingkungan Kementerian Agama, khususnya di UIN Alauddin Makassar.

spi_admin

spi_admin

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

11 − 1 =