Postulat, Prinsip, dan Konsep Akuntansi Keuangan

*Suhartono

Pendahuluan

Kebutuhan akan sebuah theoritical framework di akuntansi keuangan sudah sejak lama dirasakan. APB dan FASB telah mencoba untuk mengembangkan dasar teoritis sebagai pedoman dalam memformulasikan peraturan akuntansi, meskipun pada akhirnya keduanya gagal dalam mengemban misinya. Meskipun ARS 1 dan ARS 3 secara postulat (dalil) dan dasar tidak diterima, studi ini menunjukkan sebagai titik awal percobaan untuk memberikan dasar teoritis terpadu untuk akuntansi keuangan oleh APB.

Dalam ARS 1, postulat dibedakan menjadi dua, one category (kelompok A dan B) dan second category (kelompok C). Kelompok A adalah economic and political environmental group, kelompok B adalah yang termasuk dalam wilayah akuntansi itu sendiri dan kelompok C adalah the imperatives (kewajiban). Perilisan ARS 1 tidak ditanggapi oleh banyak pihak dan kebanyakan lebih menunggu pada perilisan ARS 3. Postulat dasar pada yang dikembangkan ARS 1 merupakan bagianintegral dari ARS 3. Ada delapan prinsip yang dikembangkan dalam ARS 3. Kegagalan ARS dan ARS 3 disebabkan oleh kurangkan ketegasan dalam pembuatan alasan (reasoning), hanya memberikan sedikit perhatian pada kebijakan pembuatan peraturan, dan juga ketidakberhasilan Moonitz-Sprouse dalam menyelesaikan tugas mereka.

Sebelum membahas lebih lanjut, terlebih dahulu kita membahas tentang pengertian dari postulat, konsep dan prinsip. Postulat adalah asumsi dasar yang tidak dapat diverifikasi. Prinsip adalah aturan yang secara empiris teruji dan menjadi hukum, yang merupakan pendekatan umum yang digunakan dalam pegakuan dan pengukuran kejadian-kejadian akuntansi.  Konsep adalah ide-ide generik yang diperoleh dari particular instances dan bukan bagian dari formulasi teori formal.

Konsep Dasar Akuntansi

Konsep dasar umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan. Menurut Paul Grady, konsep dasar merupakan konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat pada statemen keuangan.

Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan. Berbagai sumber atau penulis mengajukan sehimpunan atau seperangkat konsep dasar yang isinya berbeda – beda. Konsep dasar secara implisit melekat pada tiap penalaran dalam merekayasa akuntansi. Konsep dasar bersifat asumsi yang validitasnya tidak selalu dapat diuji tetapi bermanfaat sebagai basis penalaran.

Berbagai sumber manyajikan daftar konsep dasar yang berbeda-beda karena perbedaan persepsi terhadap arti pentingnya suatu konsep untuk disebut sebagai konsep dasar. Konsep dasar yang satu dalam banyak hal merupakan turunan atau konsekuensi dari konsep dasar lainnya

Postulate dan Principle

Pembentukan APB tidak dapat dihindari adalah sebuah batas awal bagi pengembangan akuntansi teori dan peran penelitian. Akan tetapi Alvin R. Jennings, dalam pidatonya mengemukakan bahwa pendekatan baru untuk perkembangan prinsip akuntansi tidak dimaksudkan untuk pembentukan badan baru. Yang ia bayangkan adalah organisasi penelitian baru dengan AICPA.

ARS No. 1 dan No. 3

Dalam ARS 1, postulat dibedakan menjadi dua, one category (kelompok A dan B) dan second category (kelompok C). Kelompok A adalah economic and political environmental group, kelompok B adalah yang termasuk dalam wilayah akuntansi itu sendiri dan kelompok C adalah the imperatives (kewajiban). Perilisan ARS 1 tidak ditanggapi oleh banyak pihak dan kebanyakan lebih menunggu pada perilisan ARS 3. Postulat dasar pada yang dikembangkan ARS 1 merupakan bagian integral dari ARS 3. Ada delapan prinsip yang dikembangkan dalam ARS 3. Kegagalan ARS dan ARS 3 disebabkan oleh kurangkan ketegasan dalam pembuatan alasan (reasoning), hanya memberikan sedikit perhatian pada kebijakan pembuatan peraturan, dan juga ketidakberhasilan Moonitz-Sprouse dalam menyelesaikan tugas mereka.

Basic Concepts Underlying Historical Costing

Konsep akuntansi telah banyak berkembang mulai dari kebutuhan praktis hingga beberapa karya teoritis seperti An Introduction to Corporate Accounting Standards oleh Paton dan Littleton dengan menggunkan pendekatan deduktif untuk memberikan kerangka dasar untuk menilai praktek akuntansi suatu perusahaan; cara pengevaluasian asset untuk arus kas di masa mendatang oleh Canning, pembuatan buku yang terpisah yang focus pada kegunaan akuntansi, respectively, perubahan nilai unit moneter dan kelemahan historical cost, yang disusun oleh Sweeney dan McNeal; Sanders, Hatfield dan Moore mengenai monograf prinsip praktek akuntansi; buku Gilman yang telah menyempurnakan konsep pendapatan; serta Littleton yang berusaha memperoleh praktik akuntansi yang relevan secara induktif. Pada bagian ini, akan didiskusikan mengenai konsep. Konsep merupakan hasil dari suatu proses mengidentifikasi, klasifikasi, dan menginterpretasikan fenomena dan persepsi. Konsep ini kemudian akan di jabarkan menjadi :

  1. Postulates
  2. Going Concern or Continuity

Pernyataan ini secara simple menyatakan bahwa perusahaan akan berjalan secara terus menerus, kecuali jika terdapat bukti-bukti yang mengarah ke sisi lain. Suatu entitas akuntansi dipandang akan berjalan terus apabila tidak terdapat bukti sebaliknya. Hal itu, berarti bahwa perusahaan sebagai suatu kesatuan, dianggap akan melanjutkan usahanya berkesinambungan (going Concern), dimana sejak saat didirikannya tidak pernah ada niatan untuk dibubarkan. Konsep kontinuitas usaha hanya dapat dibenarkan atas dasar pengalaman perusahaan pada umumnya. Oleh karena itu,npenerapa konsep ini dalam perusahaan tertentu adalah semata-mata asumsi dan kenyataan ini harus tetap dipertimbangkan dalam proses pelaporan. Tingkat kegagalan usaha adalah tinggi terutama untuk perusahaan  perseorangan yang kecil. Gejala kebankrutan dalam masa berikutnya kadang-kadang lebih menonjol daripada pertumbuhan yang berlanggung terus.

  1. Time Period

Bagi entitas bisnis, time period merupakan kalender ataupun tahun bisnis. Sehingga, laporan keuangan berisi mengenai kondisi keuangan, earning dan aliran dana selama tahun tersebut. Sehingga, laporan keuangan berisi mengenai kondisi keuangan, earning dan aliran dana selama tahun tersebut. Ketika periode ini relative lebih pendek dari umur perusahaan, maka muncul akrual basis, recognition dan matching principle, serta laporan interim bagi yang membutuhkan pelaporan keuangan kurang dari satu periode. Proses akuntansi keuangan ini, adalah untuk menyajikan informasi tentang aktivitas ekonomi perusahaan dalam periode waktu tertentu. Akuntansi menganggap bahwa waktu satu tahun adalah periode yang tepat untuk pelaporan. Waktu satu tahun dianggap tidak terlalu pendek atau panjang. Penakar alternative adalah unit produksi, pekerjaan-order, atau projek.

  1. Accounting Entity

Pada dasarnya dapat terlihat secara jelas jika entitas terpisah dengan pemilik. Namun terdapat dua permasalahan penting, yaitu permasalahan menentukan entitas dan akuntansi untuk setiap hubungan yang terjadi, dalam artian apakah menggunakan metode penggabungan atau tidak untuk memperlihatkan hubungan tersebut dan apakah akuntansi fokus pada hubungan antara perusahaan dan pemiliknya. Makna entitas atau kesatuan akuntansi adalah perusahaan dianggap sebagai entitas ekonomi dan entitas hokum yang terpisah dari pihak – pihak yang berkepentingan, oleh karena itu informasi akuntansi hanya berhubungan dengan entitas dimaksud yang membatasi kepenmtingan para pemiliknya.

  1. Monetary Unit

untuk tujuan akuntansi, unit moneter menjadi hal yang handal dalam prinsip dan metode, sehingga laporan keuangan menggunakan dasar unit moneter dalam pelaporannya.

  1. Principles
  2. Input-Oriented Principles

Prinsip ini fokus terhadap pendekatan secara umum atau aturan pembuatan laporan keuangan dan isi dari laporan tersebut, termasuk pengungkapan tambahan lainnya.

General Underlying Rules of Operation

  • Recognition

Revenue didefinisikan sebagai hasil dari perusahaan dalam menyediakan produk dan jasanya. Sehingga penjualan asset tidak diakui dalam revenue pokok perusahaan. Recognition fokus pada masalah mengenai kapan revenue dan expense dicatat.

  • Matching

Expense merupakan biaya yang telah terjadi dalam upaya menghasilkan revenue. Pada dasarnya expense bukan diakui saat dilakukan pembayaran, melainkan diakui ketika expense tersebut berkontribusi terhadap revenue yang dihasilkan. Proses pengakuan tersebut dinamakan matching . Matching  beserta recognition sangat diperlukan guna mengukur  income. Namun, terdapat dua permasalahan dalam matching, pertama dalam pengukuran menggunakan historical cost terkadang terlalu rendah dari nilai yang sebenarnya dan yang kedua, matching memerlukan metode yang sangat sistematis dan rasional.

Constraining Principles

  • Conservatism

Didefinisikan sebagai cara untuk memilih satu dari beberapa metode akuntansi yang akan menghasilkan revenue recognition  yang lebih lambat, expense recognition secara lebih cepat, penilaian asset yang lebih rendah ataupun pengakuan liabilitas yang lebih tinggi.

  • Disclosure

Diartikan sebagai laporan keuangan yang relevan baik dari dalam maupun luar bagian utama laporan keuangan itu sendiri, termasuk penggunaan metode dalam laporan tersebut, apakah menggunakan lebih dari satu metode ataupun yang tidak lazim maupun inovasi dari suatu metode. Hal ini termasuk supplementary financial statement schedule, disclosure pada footnote untuk informasi yang tidak dapat diungkapkan pada bagian utama, disclosure atas material ataupun suatu kejadian, pandangan terhadap operasi kedepan dan analisa operasi yang dilakukan manajemen. Konservatisma  adalah sikap atau aliran(mazhab) dalam menghadapi ketidakpastian untuk mengambil tindakan atau keputusan atas dasar munculan(outcome)yang terjelek dari ketidakpastian tersebut. Sikap konservatif juga mengandung makna sikap berhati-hati dalam menghadapi risiko dengan cara bersedia mengorbankan sesuatu untuk mengurangi atau menghilangkan resiko.

  • Materiality

Menyangkut penting atau tidaknya suatu item (atau segrup item) bagi pengguna dalam melakukan penilaian maupun pengambilan keputusan.

  • Objectivity,

Pada dasarnya objectivity menyangkut kualitas bukti transaksi yang dirangkum dan diorganisir di dalam laporan keuangan.

  1. Output-Oriented Principles

Prinsip ini lebih mengarah pada kemampuan laporan keuangan untuk dibandingkan dengan laporan perusahaan lain.

Applicable to Users

  • Comparability

Dilihat dari sisi pengguna, merupakan tingkatan kehandalan yang dicari pada laporan keuangan ketika mengevaluasi kedaan keuangan ataupun hasil dari suatu operasi pada interfirm basis, memprediksi income ataupun cash flows.

Aplicable to Preparers

  • Consistency

Merupakan penggunaan suatu metode oleh perusahaan secara konsisten.

  • Uniformity

Menyangkut beberapa hal antara lain, seperangkat prinsip untuk perusahaan-perusahaan dimana setiap perusahaan boleh mengintrepetasikannya, perlakuan akuntansi yang sama untuk situasi yang sama dan perlakuan akuntansi yang sama untuk akun yang memiliki keadaan ekonomi yang berbeda.

Equity Theories

Hubungan perusahaan dengan pemilik dalam rekening ekuitas pemilik. Teori deduktif telah berusaha untuk menggambarkan hubungan ini dan berguna dalam menafsirkan hak tidak legal dan kepentingan dalam ekuitas pemilik rekening serta dalam menentukan komponen-komponen tertentu dari laba.

  1. Proprietary Theory

Teori kepemilikan mengasumsikan bahwa pemilik dan perusahaan yang hampir identik. Pada teori ini, aset dimiliki pemilik perusahaan, kewajiban perusahaan juga adalah kewajiban pemilik, dan kepemilikan ekuitas terhutang kepada pemilik.

∑Assets – ∑Liabilities = ∑Owner’s Equity

 Entity Theory

Ketidakpuasan dengan orientasi dari teori kepemilikan menyebabkan perkembangan teori entitas. Perusahaan dan pemilik adalah dua hal yang terpisah. Namun demikian, akun ekuitas pemilik tidak mewakili kepentingan mereka sebagai pemilik tetapi hanya klaim mereka sebagai pemegang saham. Dalam mengukur laba, baik bunga dan dividen merupakan distribusi pendapatan untuk penyedia modal. Maka, keduanya diperlakukan sama dan tidak merupakan pengurang penghasilan.

∑Assets = ∑Equities (including liabilities)

 Residual Equity Theory

Teori ini termasuk variasi dari kedua teori proprietary dan teori entitas. Pemegang saham biasa adalah pengambil risiko utama dalam perusahaan. Kepentingan mereka dalam perusahaan sebagai penyangga atau pelindung bagi semua kelompok dengan klaim sebelumnya tentang perusahaan, seperti pemegang saham preferen dan pemilik obligasi. Informasi penting dari teori ini adalah bahwa informasi sesuai untuk tujuan pengambilan keputusan, seperti yang membantu dalam memprediksi arus kas, harus diberikan kepada pemegang saham sisa.

∑Assets – ∑Specific Equities (including liabilities and preferred stock) = Residual Equity

 Fund Theory

Dana hanyalah sekelompok aktiva dan kewajiban yang terkait. Dimana sekelompok aktiva dan kewajiban yang terkait tersebut ditujukan untuk tujuan, yang mungkin iya atau mungkin tidak menghasilkan pendapatan.

∑Assets = ∑Restrictions of Assets

Fund teori ini adalah teori yang berlaku untuk pemerintah dan bukan untuk mencari laba yang mana endowment fund, sitaan, dan kelompok aset khusus sering ditujukan untuk tujuan spesifik dan tujuan terpisah (tidak spesifik).

  1. Commander Theory

Teori ini bisa dikatakan sebagai sinonim dari manajemen. Komandan teori mungkin dipandang sebagai akuntansi manajemen daripada akuntansi keuangan, tetapi manajer dalam peran fidusia-nya harus “mengubah” pandangan komandan kepada investor.

Kesimpulan

 Bahwa konsep dasar berfungsi melandasi penalaran pada tingkat perekayasaan akuntansi, konsep dasar lebih banyak manfaatnya bagi penyusunan staandar dalam berargumen untuk menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan standar. Dalam tiap standar yang diterbitkan, misalnya, FASB menyertakan bagian yang disebut basis penyimpulan yang didalamnya terrefleksi konsep dasar yang dianut baik secara eksplisit maupun implicit.

 

Referensi

 Wolk, H.I., J.L. Dodd, dan M.G. Tearny. 19–. Accounting Theory: Conceptual Issues in a Political and Economic Environment. 6th ed. Thompson, South Western.

Suwardjono. 2011.Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi 3, BPFE:Yogyakarta.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *