Pemeriksaan Persediaan

*Purwanto Wahyudi*

Pengertian Persediaan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK: No. 14, hal 14.1 s/d 14.2 dan 14.9-IAI,2002) persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses atau pemberian jasa.

Siklus Persediaan

Begitu persediaan bergerak disepanjang perusahaan, harus ada pengendalian yang memadai atas pergerakan fisiknya maupun atas biaya-biaya yang berhubungan. Arens mengemukakan keenam fungsi yang membentuk siklus persediaan yang memudahkan pemahaman mengenai pengendalian dan bukti-bukti audit yang dibutuhkan untuk menguji keefektifan.

  1. Mengolah Order Pembelian
  2. Menerima Bahan Yang Baru
  3. Menyimpan Bahan Baku
  4. Mengolah Barang
  5. Menyimpan Barang Jadi
  6. Mengirim Barang Jadi

Audit Persediaan

Persediaan merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian utama auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan

Tujuan Audit Persediaan

  1. Untuk memeriksa apakah ada internal control yang cukup baik atas persediaan
  2. Untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum di neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan pada tanggal neraca
  3. Untuk memeriksa apakah metode penilaian persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
  4. Untuk memeriksa apakah system pencatatan persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
  5. Untuk memeriksa apakah terhadap barang-barang yang rusak (defective), bergerak lambat (slow moving), dan ketinggalan mode (absolescene) sudah dibuatkan allowance yang cukup
  6. Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang dijaminkan kredit
  7. Untuk mengetahui apakah ada persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang cukup
  8. Untuk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap laporan keuangan
  9. Untuk memeriksa apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS)

Prosedur Pemeriksaan Atas Persediaan

Beberapa prosedur pemeriksaan atas persediaan

  1. Lakukan observasi atas perhitungan fisik (stock Opname) yang dilakukan klien
  2. Meminta Final Inventory List (inventory compilation) dan lakukan prosedur pemeriksaan berikut:
  3. Check mathematical list (penjumlahan dan perkalian)
  4. Cocokkan “quantity per book” dengan stock card
  5. Cocokkan “quantity per count” dengan count sheet auditor
  6. Cocokkan “total value” dengan buku besar persediaan
  7. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out
  8. Periksa unit price dari bahan baku (raw material), barang dalam proses (work in process), barang jadi (Finished goods), dan bahan pembantu (Supplies).
  9. Lakukan rekonsiliasi jika Stock Opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau sesudah tanggal laporan posisi keuangan (Neraca)
  10. Periksa cukup tidaknya barang-barang yang bergerak lambat, barang-barang yang rusak dan barang-barang yang ketinggalan mode
  11. Periksa kejadian sesudah tanggal laporan posisi keuangan (Neraca)
  12. Periksa cut-off penjualan dan cut-off pembelian
  13. Periksa jawaban konfirmasi dari bank, perjanjian kredit (Ioan Agreement), Notulen rapat.
  14. Periksa apakah ada sales atau purchase commitment per tanggal laporan posisi keuangan (Neraca)
  15. Seandainya ada barang dalam perjalanan (Goods in Transit) lakukan prosedur berikut:
  16. Minta rincian Goods in Transit per tanggal laporan posisi keuangan
  17. Periksa mathematical accuracy (ketepatan perhitungan)
  18. Periksa subsequent clearance
  19. Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan buat usulan adjustment jika perlu
  20. Periksa apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntasi berlaku umum di Indonesia /SAK/ETAP/IFRS.

 

Bahan Bacaan:

Sukrisno Agoes, Auditing (Buku 1 Edisi 4)

99